Sabtu, 17 November 2012

bergulat dengan cinta



Di suatu malam, saya terbelah menjadi tiga. Dua orang keluar dari diriku, maka kubiarkan mereka jadi apapun. Kubiarkan yang satu menjadi rembulan, dan kubolehkan yang lainnya menjadi bintang. Kubebaskan yang satu jadi Munkar, dan yang lainnya menjadi Nakir. Kuciptakan yang satu menjadi iblis, dan yang lainnya menjadi Tuhan. Kuberi kemerdekaan yang satu menjadi malam, dan yang satunya lagi jadi cahaya. Mereka kuciptakan untuk menemaniku berbagi cerita. Mereka kuminta untuk mengajukan pendapat dan membicarakan banyak persoalan eksistensial. Mereka kulahirkan menjadi teman dan lawan dialog yang menyenangkan dan penuh perhatian. Tentu saja, teman dan lawan dialog yang sulit kutemukan di alam nyata.

Percakapan selalu berjalan tenang dan mengalir santai. Maka satu dari dua orang yang tengah duduk dihadapanku berkata:

“Berbahagialah jika kita dicintai. Karena ingatan dan kerinduan orang yang mencintai kita adalah doa. Semakin banyak orang mencintai kita, semakin banyak doa mereka menjaga hidup kita. Maka bersikap lembutlah…”

Saya mengangguk pelan dan mengalihkan pandangan pada yang lainnya. Maka berkatalah ia:

“Cinta itu seperti bangunan yang megah, tapi sewaktu-waktu dapat pecah dengan mudah. Bukankah kemegahan itu nyatanya hanyalah gambar di permukaan kaca—kaca khayalan yang tak datar. Disana kita, dunia ini, seolah-olah terlihat besar; padahal sesungguhnya hanyalah ilusi. Kalaupun kita merasa begitu sulit menghapus jejak cinta dalam hati, itu hanya karena kita begitu bodoh menerima kenyataan bahwa cinta sebenarnya telah menipu kita…”

Saya kembali mengangguk pelan. Saya beri mereka waktu yang banyak seperti halnya saya punya jatah waktu yang banyak untuk membuat keputusan.

“Cinta adalah kejahatan konsepsi, atau semacam pembodohan. Boleh dibilang rayuan utopis. Atau modus murahan dari proyek raksasa bernama penindasan, hasrat, hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan serakah. Jangan biarkan dirimu mabuk tak berdaya karenanya…Hari gini kamu masih percaya cinta pejabat pada rakyat? Uh, kamu juga masih percaya kata-kata cinta dari mulut manis sang kekasih, lagu, filsafat, syair, film, dongeng dan buku-buku? Banyak orang berlindung dalam konsepsi cinta hanya karena mereka ingin menyembunyikan bahwa sifat dan keinginan mereka sangat buruk. Cinta itu sesungguhnya tak ada. Hanya ilusi. Yang ada hanyalah naluri munafik dan penipuan yang halus…Kamu sudah terlalu lama dibelenggu cinta. Kamu kehilangan banyak hal, kehilangan hakmu, kebebasanmu, hanya karena terlalu memuja cinta. Kamu rela berkorban dan menyakiti diri hanya karena terlalu lemah mengikuti cinta. Kamu merelakan segalanya hilang karena godaan cinta. Cinta adalah musuh yang menyamar di rumah hatimu. Ia membiusmu. Apa kau menyangka mereka mencintaimu? Tidak. Mereka bohong. Hati mereka sebenarnya sangat buruk. Mereka menggunakan cinta untuk kepentingan-kepentingan gila diri mereka. Kekasih? Omong kosong. Mereka tak butuh cinta. Mereka hanya merampok apa yang berharga dari diri kamu; harta, misalnya. Jika kamu tak mampu memberi mereka dunia yang mahal, maka kamu akan menyadari betapa cinta ternyata tak pernah ada dalam sejarah manusia. Cinta hanya membodohimu bahwa hubungan dengan orang lain hanyalah semacam bentuk eksploitasi yang panjang. Tak ada cinta, yang ada hanyalah uang dan kekuasaan… ”

Dan yang lainnya mendapat giliran:

“Cinta itu baik. Hidup yang baik lahir dari hubungan yang penuh cinta. Cinta itu baik, yang buruk adalah manusia yang tak mampu memahami dan mengerjakan pesan hakikatnya. Tak heran jika ada orang mengatakan cinta itu kata-kata kosong, toh mereka tak mengisinya dengan perbuatan. Cinta dapat menyelamatkan banyak hal. Belajarlah mencintai dengan melepas banyak kepentingan dan ambisi untuk lebih dicintai. Mencintai lebih penting dari dicintai. Tapi mencintai adalah langkah awal untuk dicintai. Jika kita tulus mencinta, maka dengan sendirinya kita akan mudah dicintai orang. Hubungan baik lahir karena cinta yang baik. Perbuatan baik lahir karena kita menjalani cinta dengan baik. Apa jadinya jika dunia ini kehilangan cinta? Karena cinta mengajari bahwa segala hal dapat berharga dan tak pantas untuk disakiti. Ia mengajari kita bagaimana membahagiakan orang lain. Cinta menuntun kita menjalani hidup dengan baik. Cinta pada makhluk hidup, cinta pada keseluruhan semesta, cinta pada Tuhan, akan menjadikan kita manusia terbaik, akan menjadikan hidup dan dunia ini ruang yang tenang dan menyenangkan. Kacau dunia ini jika tak ada cinta. Pembunuhan, kebencian, penindasan, dendam, kerusakan, kebodohan, ketidakadilan, kejahatan, adalah hal-hal akibat tak adanya cinta. Atau jika persoalanmu ditolak seseorang yang kamu cintai, itu tema sepele. Hal yang lebih penting adalah mencintai kehidupan. Itu akan membuatmu punya harapan yang lebih baik untuk tetap hidup dan tak bunuh diri karena kekecewaan, misalnya. Jika kamu malah kecewa karena ditolak cinta, maka itu artinya kamu masih memahami cinta sebatas kulit luar saja. Seperti juga raga sebagai pembungkus, jiwa dan cinta ternyata lebih penting. Ia inti kehidupan…”

Saya jadi penyimak yang baik. Mereka terus bicara:

diary yayang

17 november 2012

kerinduan ku semakin menjadi gigi. aku yang sejak sedari tadi terus uring-uringan tidak jelas di kamar. bahkan panggilan dari ibu yang menyuruhku untuk makanpun aku anggap sebagai sebuah amarah.
aku tidak mengerti kenapa aku harus mengalami perasaan seperti ini yang paling bodohnya adalah aku tidak tau kenapa aku harus merindukan sosok alien yang menyebalkan itu. #yakin nyebelin? bukannya dia susah membuatmu tersenyum dan tidak bisa tidur?
ah...sudah....aku bingung harus bagaimana...aku benci melihatnya,,,, benci,,,benci...benci....

udah malam,,,aku mau tidur. 
dadah gigi

yayang

aku pun menutup buku diary ku dan beranjak untuk tidur. namun ntah kenapa bayang-bayang alien itu terus saja menghantui pikiran ku. semua hal yang sudah dia lakukan dihadapku tadi pagi itu membuatku menjadi salah singkah. senyumananya....pandangan matanya....genggaman tanganya...semuanya terbayang jelas di ingatanku. heum,,,apa ini yang namanya??? tidak...tidak....ini hanya pikiran konyol. aku yakin ini hanya pikiran konyol.

ah,,,sudah larut malam, aku harus tidur sebelum besok terlambart ke kampus. lagipula besok adalah mata kuliah praktikum dimana semua mahasiswanya tidak boleh ada yang telat walaupun hanya 1 menit. aku harus tidur,,,harus...

1 jam berlalu

ya Tuhan...kenapa lagi? kenapa sosok dia masih saja menghantui pikiran ku.
ada apa sih? uh.....sebel...sebel...sebel... "yayang menggerutu dalam hati"

aku pun meraih ponselku dan melihat jam yang tertera di layar hp. ternyata sudah jam 12 sementara mata ini belum mau untuk tidur padahal badan ini rasanya sudah tidak bisa lagi di ajak kerja sama.
masa iya aku harus menghitung domba sampai seratuh? ciyus? miapa? 

 
 

award

belum dapat award apa-apa tapi semoga bisa dapet suatu saat nanti.
semangat

awal dari akhir

hari ini adalah hari pertama untuk sebuah keputusan yang sudah saya ambil.
bingung memang dan bimbang. nggak jelas bahkan jadinya rancu.
aku yang memang tidak mengerti apa yang sebanarnya aku mau.
aku yang bimbang dengan semua yang sudah aku putuskan.

jujur....
di satu sisi ini merupakah hal yang tersulit yang harus aku hadapi.
semuanya...semua hal yang memang aku sendiri tidak tahu apakah aku akan mampu melewati semua ini atau hanya aku akan terjatih *kembali